Pemetaan Potensi Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur

Authors

  • Joshua Lima Universitas Nusa Cendana
  • Jehunias L. Tanesib Universitas Nusa Cendana
  • Abdul Wahid Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.59632/magnetic.v4i2.467

Keywords:

Pemetaan, Sistem Informasi Geografis, Kabupaten Rote Ndao

Abstract

Telah dilakukan pemetaan daerah potensi rawan kebakaran hutan dan lahan di kabupaten Rote Ndao menggunakan Sistem Informasi Geografis. Penelitian ini bertujuan mengklasifikasikan tingkat kerawanan dan mengetahui faktor penyebab terjadinya potensi rawan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rote Ndao. Diperoleh parameter curah hujan memiliki nilai 8,8 mm/bulan (tinggi), tutupan lahan yang didominasi oleh semak belukar dengan luas 46.670,96 Ha, jenis tanah yang didominasi oleh Molisol Haplik dengan luas 43.343,19 Ha, dan titik api yang didominasi oleh titik api dengan tingkat kepercayaan sedang sebanyak 34 titik. Parameter tersebut dianalisis menggunakan overlay dari nilai skoring dan bobot untuk setiap parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat potensi rawan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rote Ndao memiliki tingkat potensi rawan yang tinggi dengan luas 69.393,42 Ha, sedang dengan luas 12.521,57 Ha, dan rendah dengan luas 45.920 Ha. selanjutnya diketahui untuk perbandingan kesesuaian titik api berdasarkan tingkat kepercayaan terhadap tingkat potensi rawan kebakaran hutan dan lahan, diperoleh 7 titik api yang sesuai dan 33 titik api yang tidak sesuai.  

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kabupaten Rote Ndao Dalam Angka. (2021). Badan Pusat Statistik. Rote: Cv.Aska Putra Pratama.

Syaufina, L. (2008). “ Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia: Perilaku api, penyebab, dan dampak kebakaran”. Bayumedia Pub.

Purbowaseso, B. (2004). “Pengendalian Kebakaran Hutan: Suatu Pengantar”. Jakarta: Rineka Cipta.

Viviyanti, R., Adila, T.A., & Rahmad, R. (2019). “Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Dumai. Media Komunikasi Geografi, 20(2), 78.

Pelaksana Harian Bakornas PB. (2007). “ Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Edisi II. Pelaksana Harian Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana.

Saputra, A. (2023). “Pemetaan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Banjarbaru”. Jurnal Pendidikan Geografi. Vol. 10. No. 1. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.

Prahasta, E. (2002). “Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView”. Informatika. Bandung.

Darwiyanto, E. (2017). “Aplikasi GIS Klasifikasi Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan Wilayah Kabupaten Bandung Menggunakan Metode WeightedProduct. Journal on Computing2 (1), 59-70.

B. J. A. Gunadi, A. L. Nugraha and A. Suprayogi, “Aplikasi Pemetaan Multi Risiko Bencana di Kabupaten Banyumas Menggunakan Open SourceSoftwareGIS,”Jurnal Geodesi UNDIP, vol. 4, no. 4, Okt. 2015.

Lillesand dan Kiefer. 2004. RemoteSensingandImageInterpretation. New York : John Wiley& Son, Inc,.

Djadja Subardja S., S. R. (2016). Petunjuk Teknis Klasifikasi Tanah Nasional (Edisi Ke-2 ed.). Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

LAPAN. (2016). PANDUAN TEKNIS (V.01) INFORMASI TITIK PANAS (HOTSPOT) KEBAKARAN HUTAN/LAHAN (1st ed.). Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Deputi Bidang Penginderaan Jauh-LAPAN.

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor2/BNPB/2012. Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. (n.d)

Downloads

Published

2024-10-25

How to Cite

Pemetaan Potensi Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur. (2024). Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application, 4(2), 376-384. https://doi.org/10.59632/magnetic.v4i2.467